Tolong biarkan saya istirahat sejenak!
Wahai otak, berapa kali saya harus memerintahkan kamu untuk berhenti melakukan upward comparison dan berhenti bertanya-tanya tolong saya bisa gila. Saya kadang berpikir untuk apa saya melakukan perbandingan-perbandingan yang hanya membuat saya terus-terusan merasa kecil dan merasa hina bahkan untuk hal yang SEHARUSNYA tidak lagi penting untuk saya. Saya curiga jangan-jangan hormon serotonin yang ada dalam otak gue sudah terlalu sedikit dan membawa saya ke arah jurang depresi.
Puasa, iya bukan September bulan puasa. Saya mencermati dan menghayati bulan ini sebagai bulan perjuangan. Bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi menahan segala keletihan saya baik otak, badan, maupun hati. Saya lelah mengeluh setiap hari, setiap jam pergantian kuliah, setiap sore menuju malam, dan malam menjelang tidur. Saya sebetulnya tidak begitu paham dengan tujuan saya di bulan puasa kali ini. Saya nyaris merasa semua yang saya lakukan sia-sia karena saya belum melihat manfaatnya dan hasilnya.
1.
Sejauh ini yang saya rasakan hanyalah usaha untuk membuat perut saya meronta tanpa tau tujuannya apa. Selain itu masalah menahan emosi, tolong, semua orang yang kenal baik dengan saya mengetahui bahwa menahan emosi, ups, ralat, meregulasi emosi bukanlah keahlian saya. Kalaupun ya, saya berhasil menahannya di permukaan semua akan percuma karena dalam hati saya terus mengumpat dan mencerca.
2.
Kenapa sih saya tidak bisa belajar untuk bersyukur? Kenapa? Kenapa? Tuh dari pertanyaan itu aja sudah terliaht bahwa saya maunya hanya menuntut saja tanpa pernah mau sedikit lebih berusaha. Kenapa masa lalu tidak mudah untuk hilang begitu saja? Kadan hanya itu yang saya butuhkan, tapi itu semua sudah tidak bisa diapa-apakan, ambil saja pelajaran. Simpan airmata untuk kamu sendiri dan teman yang masih mau menerima. KEnapa saya memiliki rasa iri dan selalu melakukan upward comparison sialan saya nggak tahu lagi.
3.
Kegiatan saya semakin lama semakin aneh. Ikut ini itu tanpa dapet esensinya. Tolong selamatkan saya.
– D! –
gue juga suka mempertanyakan yg nomer 2 dhe.. knp ya rasa iri itu susah bgt ngilanginnya?
nah tadi baru aja gue bahas kan sama lo di kanlam dis ahahah
– D! –