dead on duty
“Duh, ini kenapa sih tugas nggak selesai-selesai bagaikan tiada akhir? Tadinya semangat jadi males kalo kebanyakan gini”
Demikian keluhan yang seringkali saya keluarkan di semester yang akan segera berakhir ini. Semester lima ini sebetulnya merupakan semester yang sangat menantang dan menarik buat saya. Mulai dari peminatan PIO-Klinis yang membuat saya penasaran, PIASTRO yang sangat menguras mental dan hati, sampai tugas-tugas terbengkalai yang sebetulnya sangat menarik dan menginspirasi. Di samping segala sesuatu yang baru dan menarik tersebut banyak sekali hal-hal yang saya sesalkan di semester ini soalnya saya mengerjakan semuanya ini dengan kurang optimal, atau kurang maksimal. Di sini saya mau mengaku dosa dan membeberkan hal-hal yang tidak saya kerjakan dengan sepenuh hati :
1. Tugas Psikologi Konsumen : Designing Consumer Experience
Pada tugas ini mahasiswa secara berkelompok diminta untuk membuat desain (atau merenovasi) desain kantin-kantin fakultas-fakultas yang ada di UI (satu kelompok menciptakan desain perbaikan untuk satu kantin). Renovasi ini mencakup aspek fisik, seperti interior, fasilitas, dan sebagainya; mencakup pula aspek fungsi, seperti variasi dan cara penyediaan menu, sebagai tempat mengobrol atau mengerjakan tugas, dan sebagainya; menyangkut juga aspek yang dapat membuat konsumen senang seperti pelayanan, esetetika, dan hal kecil lainnya. Desain renovasi ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan konsumen yang nantinya akan mempengaruhi kesetiaan konsumen kepada kantin. Kalau teman-teman tau, misalnya kalau teman-teman pergi ke Starbucks gitu kan bukan cuma beli kopi kan, namun juga ngobrol-ngobrol berlama-lama di sana dan menikmati suasana. Namanya menjadikan kantin sebagai third place, dimana orang tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan utama dari tempat itu (dalam hal ini kantin, tentu saja tempat makan), tapi juga fungsi-fungsi lain (seperti mengerjakan tugas, ngobrol, menggunakan fasilitas wifi), yah begitulah.
sebenernya tugas ini sangat oke bukan? menarik banget. mendesain sesuatu gitu loh untuk menarik dan mempertahankan konsumen, tapi apa yang gue dan teman-teman gue lakukan? mengerjakannya dengan mode asal selesai, untung aja presentasinya berjalan lancar. Hanya saja, saya agak iri dengan kelompok teman yang lain yang niat banget ngerjainnya, sampai-sampai menggunakan the sims 2. Sangat menarik! huhu iri
2. Tugas Program Intervensi Klinis
Ini sebenarnya tugas yang supeeeerr menarik, dimana mahasiswa klinis diharuskan menyusun sebuah program intervensi psikologis untuk mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat. Diharapkan programnya sudah sangat operasional sehingga do-able. Banyak topik-topik menarik yang bermunculan pada saat pertama kami mencoba membuat tugas ini, diantaranya mengenai bullying, mengenai kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, masalah mengatasi kemacetan, hingga masalah meningkatkan kepedulian sosial. Akhirnya satu keputusan final pun diambil, kami mengangkat topik meningkatkan kepedulian sosial. Caranya?
Oke, begini rencananya. Kami menggunakan konsep Psikologi Positif, sebuah aliran psikologi yang diusung oleh oom Martin Seligman yang menekankan kebaikan dalam setiap diri manusia dan bukannya ‘penyakit’ atau kekurangan yang terdapat dalam diri mereka seperti yang terdapat pada aliran psikologi-psikologi lain, terutama psikoanalis. Nah, dalam psikologi positif itu dijelaskan bahwa dalam diri setiap manusia sebetulnya memiliki keutamaan-keutamaan positif (virtue) dimana dibawah setiap virtue tersebut juga terdapat character-character strength yang jika muncul dan digunakan secara optimal maka manusia bisa mencapai authentic happiness yang dicari-cari semua orang. Chararcter strength yang coba diangkat oleh kelompok saya adalah gratitude. Kenapa gratitude? Karena dalam teorinya, rasa syukur yang muncul ini kemudian bisa membuat orang memiliki kepedulian sosial yang lebih tinggi dan kemudian mau melakukan tingkah laku prososial.
Program yang akan dilaksanakan adalah program live in dimana peserta akan menginap di rumah warga Kampung Gege yang berlokasi di belakang Mal Taman Anggrek. Peserta merupakan remaja akhir dengan status sosial menengah ke atas. Peserta selama 3 hari dua malam akan ikut serta dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh warga, baik dalam kebiasaan sehari-hari, bekerja, berbincang dengan sesama warga, dan sebagainya. Diharapkan dengan ikut serta dalam aktivitas warga maka peserta dapat melihat kesulitan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari warga (jika dibandingkan dengan kehidupan peserta tentunya) sehingga akan memunculkan atau meningkatkan rasa syukur. Kemudian secara tidak langsung rasa syukur tersebut diharapkan dapat membuat orang yang merasakannya ingin membagikan perasaan tersebut terhadap orang lain melalui melakukan tindakan prososial. Oh iya, nama programnya adalah “Greet Gege With Gratitude” bagus yah?
Kesalahan paling JELAS terletak pada kesalahan pengukuran perubahan yang terjadi akibat dilaksanakannya program intervensi ini dimana seharusnya dilihat dari perubahan tingkah laku dari para peserta, namun kami hanya berhenti pada meningkatnya tingkat gratitude dan tidak menjelaskan kesinambungan selanjutnya. huhu.
3. Tugas Poster Informasional Abnormal
Pada tugas ini kelompok saya mendapatkan topik abnormalitas ‘gangguan cemas’, setelah dipilih dan di[ertimbangkan beberapa saat diambil keputusan untuk mengambil jenis gangguan cemas phobia, tepatnya phobia terhadap tumbuh menjadi tua atau biasa disebut Gerontophobia. Oke, ditekankan pada kata POSTER INFORMASIONAL, kenapa saya tekankan? Karena kelompok saya tidak mencerna hal ini dengan baik dan membuat poster yang sekedar ‘menarik’ namun kurang informasional. Sedih banget karena akhirnya nilai tugas poster kelompok saya menjadi buruk dan nggak bisa membantu mendongkrak nilai temen-temen sekelompok yang butuh diselamatkan dalam hal kelulusan.
4. Tugas Analisis verbatim Kualitatif
Sebetulnya saya pribadi sangat tertarik dan menaruh rasa ingin tahu yang sangat besar terhadap metode penelitian kualitatif dalam mendapatkan gambaran keseluruhan terhadap fenomena yang diteliti karena metodenya bersenjatakan wawancara mendalam terhadap subjek. Oleh karena itu, harapan saya di mata kuliah ini sebetulnya sangat besar, hanya saja ternyata kami tidak diharuskan membuat penelitian kami sendiri, tapi menganalisa verbatim hasil penelitian orang lain (mahasiswa angkatan sebelumnya). Walaupun proses dan tahapan yang dijalankan sebetulnay sama aja seperti kalau kami membuat penelitian sendiri tetep aja rasanya beda karena kurangnya ketertarikan terhadap topik yang diteliti. Hasilnya, saya mengerjakan bagian landasan teori maupun analisis per subjek dengan males-malesan dan apa adanya banget. Pinginnya sih ada kesempatan lagi untuk mempelajari metode ini, siapa tahu kepake buat skripsi kan?
5. Tugas penelitian SDM dan Riset Organisasi
tugas ini sebetulnya sejenis karena tiap kelompok diharusnkan mengunjungi sebuah bagian dari sebuah perusahaan untuk kemudian melakukan penelitian per topik yang dipilih oleh masing-msing kelompok. Topik yang dipilih antara lain adalah kepuasan kerja, stres kerja karyawan, keberagaman karyawan, proses remunerasi, proses rekrutmen, dan sebagainya-dan sebagainya. Kurangnya waktu dan terbaginya pikiran dengan tugas-tugas lain yang membikin kami melakukan tugas dengan kurang maksimal. Parah banget, terutama untuk mata kuliah riset organisasi, revisi dari laporannya luar biasa banyak. Gimana enggak? Dari mulai teknik pengambilan data aja sebenernya udahkurang sesuai dengan subjek, makanya analisis statistiknya juga jadi kurang mendalam deeeehhh. Hoh
Demikianlah, saya rasa saya harus membuat resolusi untuk semester depan :(
– D! –
terlalu panjang dheeee postnya ga ada gambar lagi HUAHAUHA… nah but im supporting ur blog! yay dhea…