Reminiscing
Selasa depan, tepatnya tanggal 29 Juni 2010, Insya Allah saya akan menjalani ujian komprehensi skripsi, atau biasa disebut ‘sidang skripsi’.
Bersamaan dengan semakin dekatnya hari itu, saya semakin sulit tidur.
Sebuncah rasa cemas sekaligus bahagia bergumul di dalam hati saya setiap malamnya, terbawa ke dalam dunia bawah sadar, yang biasa kita sebut mimpi. Saya menengok kembali ke belakang, selama 4 tahun saya ada di tempat ini. Seperti diajak berlari-lari menembus potongan-potongan citra mengenai apa yang telah tiada, atau minimal berbeda. Semua emosi seperti muncul satu-persatu dan saling bercampur beriringan dengan munculnya cerita lama.
Saya terdiam, saya terkenang.
Ada yang mengukir senyum, hingga tertawa karena jenaka. Ada yang menyulut marah, begitu marah hingga mengingatnya betul-betul membuat saya muak dan ingin muntah. Namun, ada pula yang begitu sakit, getir, hingga membicarakannya saya tidak sanggup karena air mata begitu angkuh untuk muncul. Berkelebatan muncul setiap malam, sejak kira-kira 4 hari yang lalu.
Saya ‘dipaksa’ mengingat betapa masa itu mewujudkan saya sekarang. Saya ingat semuanya, sejak hari pertama menjadi mahasiswa. Apa yang sempat ada, apa yang hilang, apa yang diberi dengan sukarela, apa yang diambil paksa. Yang berhasil diperjuangkan, yang gagal dipertahankan. Semua luka, semua tawa, semua wacana, serta semua tanya. Rasanya aneh, semacam campuran dari larutan perasaan berat, sekaligus adonan rasa lega, ditambah sejumput percikan rindu, rindu entah pada apa, mungkin pada semua yang pernah ada, mungkin pada diri saya yang pernah remaja belia.
Mengingat kaki akan melangkah pergi, entah untuk berapa lama, entah untuk selamanya.
*sigh
– D! –
Peace of Mind 