Kepada Tempat Saya Menitipkan Hati

Saya sedang mood menulis surat cinta, walau saya tahu belum ada objeknya. Mungkin di antara teman-teman sudah pernah membaca suatu post hasil re-blog yang berjudul, To The Man I Will Someday Love di blog saya ini.  Tulisan ini mungkin akan serupa, namun kali ini versi saya sendiri, dan dalam bahasa indonesia.

Dear you,

Mungkin ini kamu anggap sebagai sesuatu yang terlalu sentimentil dan kamu akan tergelak membacanya.  Itu pun, jika kamu berminat membacanya. Saya tidak keberatan biarpun kamu tertawa atau mencemooh, karena saya mencoba dengan jujur menyampaikan beberapa hal sederhana yang saya ingin kamu tahu. Tentang saya. Mungkin juga tentang kita, suatu hari nanti. Sejujurnya, sampai detik di mana jari-jari saya mengetikan barisan aksara di layar yang sedang saya tatap ini, saya masih skeptis soal kamu. Namun, orang bilang saya tidak boleh terlalu sesumbar, bahwa mungkin saja kamu sedang dalam perjalananmu menuju ke sini, bahwa mungkin saja kamu sudah ada sejak dulu. Bahwa saya yang terlalu pongah untuk mau melihat keberadaanmu di sekitar saya.

Kepada tempat saya menitipkan hati, suatu hari nanti,

Selama ini saya punya bayangan-bayangan yang hebat mengenai kamu. Walau saya tidak bisa mereka-reka wujudmu, namun saya seringkali berharap sosokmu sebagai laki-laki tinggi berkacamata, seperti selera laki-laki yang biasanya saya suka. Lalu suatu hari kamu akan datang, seorang laki-laki cerdas yang akan memukau saya dengan serentetan pengetahuanmu yang luas. Seorang yang membuat saya betah mendengarkan semua yang kamu sampaikan, membuat saya bersedia duduk lama hanya untuk menyimak wacana mengenai ide dan rencana. Lalu kamu akan membuat saya tertawa, seolah tiada habis kata. Saya selalu suka laki-laki yang berhasil membuat saya tertawa.

Lalu saya membayangkan kamu berbagi mengenai selera musikmu, hal-hal yang senang kamu lakukan, teman-temanmu, atau segala hal yang berkaitan dengan pekerjaanmu, sesuatu yang akan membuat saya terpaku. Saya membayangkan kamu pandai memainkan alat musik dan jago matematika, karena saya sama sekali tidak bisa melakukan keduanya. Lalu kamu akan memainkan banyak melodi, yang kamu rangkai sendiri, sekedar membuat saya bersenang hati.

Namun lalu saya terhenti.

Saya sadar bahwa saya pun tidak sempurna. Saya bukan perempuan pintar dan lucu. Selera humor saya sering membuat orang lain bingung dan saya mudah sekali menjadi canggung. Saya juga tak pandai memasak dan selalu panik saat keadaan yang membuat saya terdesak.

Seringkali saya hanya akan mengeluh cengeng atas pertanyaan-pertanyaan hidup yang pasti terus datang menggembleng. Lalu saya mulai khawatir, bagaimana jika kamu melihat bekas-bekas luka atau rasa pilu? Jika akhirnya perlahan mulai membuat kamu betul-betul tahu semua cerita itu. Saya takutkan kamu akan lantas jemu. Kemudian pula berlalu.

Tidak ada janji yang bisa saya beri. Saya hanya bisa bilang saya berjanji untuk mencoba dengan segala usaha yang saya bisa.

Paling tidak, saya akan mencoba menjadi temanmu yang terdekat, bahkan saya mungkin mencoba menggunakan kata sahabat (sesuatu yg tidak pernah saya lakukan sebelumnya). Teman yang berusaha selalu tertawa atas leluconmu yang tidak selalu lucu, tempatmu mengadu saat kamu mengalami sesuatu yang membuatmu lesu, yang mendengarkanmu mengeluh saat harimu penuh dengan peluh. Teman yang menjanjikanmu untuk selalu punya sebuah hati sebagai tempat untuk pulang, betapapun harimu malang.

Dan saya mengerti, yang saya butuh bukan sesuatu yang mengagumkan, yang saya cari adalah nyaman. Tidak selalu kagum, namun mencoba senantiasa maklum. Tempat saya meminjam bahu, jika hidup sedang memaksa saya mengambil jalan buntu. Tempat saya mencari aman, ketika semua membuat saya tidak tahan. Dan kamu juga yang akan selalu menjadi teman diskusi sampai pagi. Teman saya berjuang berbagi mimpi, mengejarnya tanpa henti.

Seorang yang tidak selalu mempesona, mungkin juga justru sederhana, dan dapat mengajarkan saya soalnya. Saya tidak tahu kamu ada di mana. Dan saya bisa menunggu, walaupun tidak sabar rasanya untuk segera bertemu. Dimana kemudian saat kamu ada di sini, rasa hangat akan menyelimuti dada ini. Sehingga kemudian saya setuju, untuk menitipkan hati padamu.

– D! –

3 comments

  1. Keven

    KEREN BANGET
    Sampe speechless bacanya…
    Bener2 luapan isi hati yg penuh makna

    Im sure you’ll find him someday
    People that are meant to be together always find their way in the end. =)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s